Dalam buku Sosiologi Keluarga:
Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja dan Anak, Soerjono Soekanto (2004:70),
menjelaskan beberapa jenis lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku remaja:
a.
Orang tua, saudara-saudara dan kerabat, yang ini merupakan lingkungan pertama
yang memberikan pengaruh dalam diri remaja. Melalui lingkungan ini, remaja
mengenal lingkungan dan jenis pergaulan-pergaulan berikutnya yang akan menambah
banyak pengaruh yang lain. Usia remaja merupakan usia pancaroba di mana masih
dalam rangka mencari indentitas tertentu, di mana pencarian identitas ini
pertama tertuju pada sosok dalam diri orang tua, kerabat atau saudaranya. Jika
tidak diperoleh dari orang tua, kerabat atau saudara ini, maka pelarian
pencarian indentitas tersebut akan beralih ke lingkungan berikutnya, bisa teman
sepermainan atau teman di sekolah.
Beberapa
hal yang merusak atau mengganggu proses asimilasi remaja dengan keluarganya
sehingga remaja mencari kenyamanan bergaul di luar keluarga adalah :
1)
Tidak ada saling pengertian mengenal dasar-dasar kehidupan bersama
2)
Terjadinya konflik mengenai otonomi, di mana satu pihak orang tua ingin agar
anaknya dapat mandiri, di lain pihak keluarga mengekangnya
3)
Terjadinya konflik nilai-nilai yang tidak diserasikan
4)
Pengendalian dan pengawasan orang tua yang berlebihan
5)
Ketiadaan rasa saling menolong dan kebersamaam dalam keluarga
6)
Adanya masalah dalam hubungan antara ayah dan ibu
7)
Jumlah anak yang banyak yang kurang mendapatkan kasih saying orang tua
8)
Campur tangan pihak luar keluarga
9)
Kedudukan social ekonomi yang berada di bawah standard
10)
Pekerjaan orang tua yang tidak seimbang, seperti jabatan ibu yang lebih tinggi
dari ayah.
11)
Aspirasi orang tua yang tidak disesuaikan dengan kenyataan yang terjadi
12)
Konsepsi peranan keluarga yang menyimpang dari kenyataan
13)
Timbulnya favoritisme di kalangan anggota keluarga, yang ini akan menimbulkan
perhatian yang kurang adil merata dan seimbang di antara anggota keluarga
14)
Pecahnya keluarga yang disebabkan konflik ayah, ibu dan anak-anaknya
15)
Persaingan tajam di antara anak-anak yang menyolok
Kesemua
kondisi tidak kondusif bagi pembentukan kepribadian remaja di atas, apabila
terjadi, maka yang pertama menjadi korban adalah anak-anaknya terutama dalam
usia remaja, di mana sosok figur panutan masih dibutuhkan dalam kerangka
pembentukan identitasnya.
b.
Kelompok sepermainan, merupakan teman-teman bermain di luar rumah dan luar
sekolah, bisa mempengaruhi remaja baik positif maupun negatif.
c.
Kelompok pendidikan, yaitu pergaulan di sekolah, yang melibatkan pergaulan
siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa. Adanya pembiasaan dalam perbuatan
baik dan mulia di sekolah, diharapkan bisa memberikan pengaruh positif dalam
pembentukan karakter dan kebiasaan baik bagi remaja, sebab lingkungan sekolah
juga berperan dalam mempengaruhi perilaku remajanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan komentar ^_^