Pengertian
moral berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah (1) (ajaran) baik buruk yg diterima umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, dsb; akhlak; budi pekerti; susila; (2) kondisi
mental yg membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, dsb;
isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dl perbuatan; (3) ajaran
kesusilaan yg dapat ditarik dr suatu cerita.
Moral berasal dari bahasa latin Mores
jamak dari Mos yang berartiadat kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia berarti
susila yaitu keadaan yangsesuai dengan ide-ide umum tentang tindakan manusia
yang baik dan wajarserta sesuai dengan ukuran-ukuran tindakan oleh umum yang
meliputikesatuan sosial atau lingkungan tertentu. 1Sedangkan menurut kamus
besar bahasa Indonesia, kata moraldiartikan sebagai baik dan buruknya suatu
perbuatan dan kelakuan (akhlak,kewajiban, dan lain- lain).
Moral (Bahasa
Latin Moralitas)
adalah istilah manusia menyebut
ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif.
Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan
tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal
mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal
yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu,
tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
Moral dalam zaman sekarang
memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap
amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan
di sekolah-sekolah
dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral
adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian
terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.Moral adalah
perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia.
apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di
masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan
masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga
sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Setiap budaya memiliki
standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan
telah terbangun sejak lama. Moral juga dapat diartikan sebagai
sikap,perilaku,tindakan,kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba
melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman,tafsiran,suara hati,serta
nasihat,dll. Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan,
ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
Ada banyak kata yang memiliki kesamaan
arti dengan kata moral.Dalam bahasa Inggris disebut ethics, dalam bahasa Yunani
adalah etos atauethicos yang kemudian menjadi etika. Dan dalam bahasa Arab kita
kenaldengan akhlak yang berarti budi pekerti atau sopan santun. Etika atau
ethics adalah perkataan yang berasal dari Aristoteles ketikaia membagi antara
kebajikan teoretis (dianoetika) dan kebajikan praktis(etika). Dalam etika
dipersoalkan masalah tata tertib, cara hidup yang palingbaik, apa yang harus
dan jangan dilakukan dan apa yang disebut baik danburuk.Dalam tradisi filsafat,
etika lazim dipahami sebagai suatu teori ilmupengetahuan yang mendiskusikan
mengenai apa yang baik dan burukberkenaan dengan perilaku manusia. Sama dengan
moral, etika adalahsemacam usaha akal budi yang menyusun teori tentang
penyelenggaraanhidup yang baik.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Indonesia pun diatur dalam UUD Pasal 31 ayat 5 yang berbunyi: “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
bertentangan dengan nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
“.
Disinilah peran
pemerintah selaku pemegang kekuasaan mengambil tindakan tegas.
Selain itu, dalam islam pun dijelaskan
dalam AlQuran Surat Ali Imran ayat 190-191, Allah berfirman:
“Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi ulil albab. Yaitu mereka yang berzikir (mengingat) Allah
sambil berdiri, atau duduk atau berbaring, dan mereka yang berpikir tentang
kejadian langit dan bumi ... “.
Dalam
ayat ini Allah berfirman bahwa segala sesuatu yang terjadi di langit dan di
bumi dapat dijadikan bahan pemikiran bagi orang-orang yang mau memanfaatkan
akal dan pikirannya. Namun, kapanpun kita berpikir hendaknya diseimbangi dengan
dzikir kepada Allah SWT. Karena segala yang kita pikirkan (yang di langit
maupun di bumi) merupakan ciptaan-Nya. Di sanalah salah satu tanda kebesaran
Allah SWT, dan di sanalah juga alasan kita untuk bersyukur.
Sumber:
Buku PLSBT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan meninggalkan komentar ^_^