Pertanyaan:
1. Apa
yang Saudara ketahui tentang: Ideal Curriculum, Actual Curriculum, dan Hidden Curriculum? Jelaskan hubungan ketiganya!
Jawab:
·
Ideal Curriculum adalah buah pikiran atau
gagasan yang bersifat konseptual yang lalu dituangkan dalam bentuk
rencana/dokumen pembelajaran. Kurikulum ideal diharapkan dapat dilaksanakan dan
berfungsi sebagai acuan atau pedoman guru dalam proses belajar dan mengajar. Oleh
karena itu kurikulum ideal merupakan pedoman bagi guru, maka kurikulum ini juga
dinamakan kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum). Contoh
dari kurikulum ini adalah kurikulum sebagai suatu dokumen seperti kurikulum SMU
1989, kurikulum SD 1975 yang berlaku pada tahun itu dan lain sebagainya.
·
Actual Curriculum adalah perangkat
rencana/dokumen pembelajaran yang prosesnya sudah terlaksana di lapangan. Kurikulum
aktual secara real dapat dilaksanakan oleh guru sesuai dengan keadaan dan
kondisi yang ada. Kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kurikulum
aktual diantaranya adalah sarana yang tersedia disekolah, kemampuan sumber daya
manusia khususnya guru dan kebijakan-kebijakan sekolah.
·
Hidden Curriculum adalah kaitan antara buah
pikiran atau gagasan yang bersifat konseptual dengan hasil yang telah dicapai
oleh peserta didik. Krikulum tersembunyi merupakan segala sesuatu yang tidak
direncanakan atau tidak diprogramkan yang dapat mempengaruhi perubahan prilaku
siswa. Segala sesuatu yang dapat mempengaruhi itu antara lain adat istiadat, kebudayaan,
kebiasaan dan sebagainya termasuk perilaku guru dan organisasi kelas. Dalam konteks pengembangan kurikulum mikro hidden curriculum
bisa dilihat dari dua konteks, yakni tujuan yang tidak dideskripsikan
(tersembunyi) akan tetapi pencapaiannya harus dipertimbangkan serta kejadian
yang tidak direncanakan yang dapat digunakan sebagai jembatan untuk mengajarkan
topik tertentu.
Hubungan dari ketiganya adalah ketiga peranan kurikulum di atas tentu saja harus
berjalan secara seimbang dan harmonis agar dapat memenuhi tuntutan keadaan.
Jika tidak, akan terjadi ketimpangan-ketimpangan yang menyebabkan peranan
kurikulum persekolahan menjadi tidak optimal. Menyelaraskan ketiga peranan
kurikulum tersebut menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses
pendidikan, diantaranya : guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, siswa, dan
masyarakat. Dengan demikian, pihak-pihak yang terkait tersebut idealnya dapat
memahami betul apa yang menjadi tujuan dan isi dari kurikulum yang diterapkan
sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
2. Jelaskan
dan beri contoh masing-masing dari peranan
kurikulum : Peranan
Konservatif, Peranan
Kreatif/dinamis, dan Peranan
Evaluatif/kritis.
Jawab:
·
Peranan konservatif menekankan bahwa kurikulum
dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa
lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam
hal ini para siswa. Peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan
kurikulum yang berorientasi ke masa lampau. Peranan ini sifatnya menjadi sangat
mendasar, disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya
merupakan proses sosial.
Contoh peranan konservatif dari
kurikulum: guru mendidik siswa agar berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai moral dan sosial yang hidup di lingkungan masyarakatnya.
·
Peranan kreatif/dinamis menekankan bahwa
kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan
perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang
dan masa mendatang. Kurikulum harus mengandung hal-hal yang dapat membantu
setiap siswa mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh
pengetahuan-pengetahuan baru, kemampuan-kemampuan baru, serta cara berpikir
baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya.
Contoh peranan kreatif dari
kurikulum: adanya mata pelajaran mulok, penjaskes,
TIK, serta ekstrakulikuler dan Karya Ilmiah Remaja (di luar mata pelajaran)
sehingga siswa dapat memperoleh hal-hal baru.
·
Peranan evaluatif/kritis adalah peranan yang
dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup
dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-nilai
dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi
pada masa sekarang. Selain itu, perkembangan yang terjadi pada masa sekarang
dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Oleh karena
itu, peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya yang ada atau
menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi, melainkan juga memiliki
peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya seta pengetahuan baru yang
akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini, kurikulum harus turut aktif
berpartisipasi dalam kontrol atau filter sosial.
Contoh peranan evaluatif dari
kurikulum: mengembangkan isi materi pelajaran sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta nilai-nilai moral dan social yang berlaku dalam
masyarakat.
3. Kemukakan
apa yang dimaksud dengan landasan filosofis, landasaran psikologis, landasan sosial
budaya dan landasan teknologi dalam pengembangan kurikulum; kemudian berikan
contoh implikasinya dalam pengembangan kurikulum.
Jawab:
·
Landasan filosofis adalah asumsi-asumsi tentang
hakikat realitas, hakikat manusia, hakikat pengetahuan, dan hakikat nilai yang
menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Asumsi-asumsi filosofis
tersebut berimplikasi pada perumusan tujuan pendidikan, pengembangan isi atau
materi pendidikan, penentuan strategi, serta pada peranan peserta didik dan
peranan pendidik.
Contoh implikasinya dalam
pengembangan kurikulum:
penyusunan
kurikulum yang sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia yaitu pancasila.
·
Landasan psikologis adalah asumsi-asumsi yang
bersumber dari psikologi yang dijadikan titik tolak dalam mengembangkan
kurikulum. Ada dua jenis psikologi yang menjadi acuan yaitu psikologi
perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan mempelajari proses
dan karakteristik perkembangan peserta didik sebagai subjek pendidikan
sedangkan psikologi belajar mempelajari tingkah laku peserta didik dalam
situasi belajar.
Contoh implikasinya dalam
pengembangan kurikulum:
memahami
perilaku anak pada setiap fase perkembangannya agar semua siswa bisa mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, missal adanya jam pelajaran bimbingan konseling.
·
Landasan sosial budaya adalah asumsi-asumsi yang
bersumber dari sosiologi dan antropologi yang dijadikan titik tolak dalam
mengembangkan kurikulum. Karakteristik sosial budaya dimana peserta didik hidup
berimplikasi pada program pendidikan yang akan dikembangkan.
Contoh implikasinya dalam
pengembangan kurikulum:
adanya
pelajaran muatan lokal, pelajaran Bahasa Sunda atau ada juga Bahasa Jawa,
sesuai dengan budaya masing-masing daerah.
·
Landasan ilmiah dan teknologi adalah
asumsi-asumsi yang bersumber dari hasil-hasil riset atau penelitian dan
aplikasi dari ilmu pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan
kurikulum. Pengembangan kurikulum membutuhkan sumbangan dari berbagai kajian
ilmiah dan teknologi baik yang bersifat hardware maupun software sehingga
pendidikan yang dilaksanakan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Contoh implikasinya dalam
pengembangan kurikulum:
adanya
pelajaran TIK di sekolah untuk menyesuaikan peserta didik dengan perkembangan
IPTEK.
4. Jelaskan
apa yang dimaksud bahwa “Kurikulum itu merupakan suatu sistem”,
komponen-komponen apa saja yang harus ada dalam sistem kurikulum tersebut dan bagaimana kaitannya satu sama lain
?
Jawab:
Kurikulum itu merupakan suatu sistem
berarti kurikulum terdiri dari komponen-komponen
tertentu yang tidak dapat dihilangkan salah satunya.
Menurut Sutrisno (2001, 12)
disebutkan ada tiga konsep kurikulum, yaitu: (a) kurikulum sebagai
substansi, (b) kurikulum sebagai sistem, dan (c) kurikulum sebagai bidang
studi.
Kurikulum sebagai sistem yaitu
sistem kurikulum yang merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem
pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur
personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun suatu kurikulum,
melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem
kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem
kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis.
Komponen kurikulum :
·
Komponen tujuan
·
Komponen isi/materi kurikulum
·
Komponen metode/strategi
·
Komponen evaluasi
Sebagai suatu sistem, setiap komponen
harus saling berkaitan satu sama lain. Manakala salah satu komponen yang
membentuk sistem kurikulum terganggu atau tidak berkaitan dengan komponen lainnya,
maka sistem kurikulum juga akan terganggu.
5. Apa
yang dimaksud dengan prinsip khusus pengembangan kurikulum? Bagaimanakah
caranya agar penerapan kurikulum di sekolah memenuhi prinsip-prinsip tersebut?
Jawab:
Prinsip khusus pengembangan kurikulum
artinya prinsip yang hanya berlaku di tempat tertentu dan situasi tertentu.
Prinsip khusus ini juga merujuk pada prinsip-prinsip yang digunakan dalam
pengembangan komponen-komponen kurikulum itu sendiri, misalnya prinsip yang digunakan
unutk mengembangkan komponen tujuan, prinsip untuk mengembangkan isi kurikulum,
prinsip untuk mengembangkan media dan alat bantu pembelajaran, serta prinsip
yang berkaitan dengan komponen evaluasi dimana prinsip pengembangan satu
komponen dengan komponen lainnya akan berbeda.
Prinsip khusus
terdiri dari beberapa prinsip pengembangan kurikulum khusus yaitu :
a.
Prinsip yang berkaitan dengan dengan tujuan pendidikan
adalah tujuan pendidikan mencakup tiga tujuan yaitu tujuan jaka panjang,
menengah, dan jangka pendek.
b.
Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
adalah didalamnya harus dipertimbangkan hal-hal berikut : penjabaran tujuan
pendidikan baik umum dan khusus, isi bahan pelajaran, urutannya harus sistematis.
c.
Prinsip berkaitan dengan pemilihan proses belajar
mengajar adalah untuk menentukan kegiatan belajar mengajar tersebut hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut variasi mengajar, pencapaian tujuan keaktifan,
urutan kegiatan, dan kecocokan metode mengajar.
d.
Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan media dan alat
pelajaran adalah ada beberapa pegangan yang digunakan untuk alat bantu yaitu
cara pembuatan, orang dan pembiayaan serta waktu pembuatan, pengorganisasian
alat dan bahan, penggunaan multimedia.
e.
Prinsip yang berkenaan dengan evaluasi adalah dalam
pengembangan krikulum harus memperhatikan prinsip-prinsip evaluasi yaitu
objektif, komperehensif, kooferatif, mendidik, akuntabilitas dan praktis.
Cara agar penerapan kurikulum di sekolah
memenuhi prinsip-prinsip tersebut adalah:
1)
Adanya pemahaman tujuan kurikulum oleh seluruh pihak
yang terkait dalam pelaksanaan proses pendidikan.
2)
Profesioanlisme para pendidik dengan tahu, paham, dan
sadar bagaimana mengolah dan menjabarkan materi/isi pendidikan menjadi
sistematis.
3)
Guru memiliki kompetensi social, pedagogic, professional,
dan pribadi yang baik sehingga dapat menyesuaikan diri dengan kondisi peserta
didik yang unik, serta dapat menentukan strategi pembelajaran yang relevan
dengan keadaan.
4)
Menciptakan pemahaman, kesadaran, dan keterampilan yang
tinggi akan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam proses
pendidikan.
5)
Menciptakan lingkungan pendidikan yang sportif, jujur,
objektif, dan bersaing.
6.
Secara garis besar, model pengembangan kurikulum
menggunakan dua pendekatan, top down atau
grass root. Coba Anda analisis
kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pendekatan tersebut.
Jawab:
a.
Pendekatan Top Down artinya pengembangan kurikulum ini
ide awal dan pelaksanaannya dimulai dari para pejabat tingkat atas pembuat
keputusan dan kebijakan berkaitan dengan pengembangan kurikulum.
1)
Kelebihan
·
Menekankan kegiatannya
pada orang-orang terlibat pada yang terlibat sesuai denagan tugas dan fungsinya
masing-masing
·
Mudah dilaksanakan
pada Negara yang menganut sistem sentralisasi dan negara dengan kemampuan
tenaga pengajaranya masih rendah.
2)
Kekurangan
·
Tidak mengacu pada perubahan kebutuhan
masyarakat.
·
Cenderung memenuhi pola pikir pihak atasan dalam
pendidikan.
·
Cenderung
dilakukan pada pengembangan kurikulum yang sentralistik, sehingga tidak cocok
digunakan dalam pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan
·
Tidak
demokratis.
·
Kelemahan utama
dari model administratif adalah diterapkannya konsep dua fase, yakni konsep
yang mengubah kurikulum lama menjadi kurikulum baru secara uniform melalui sistem
sekolah dalam dua fase sendiri-sendiri, yakni penyiapan dokumen kurikulum baru,
dan fase pelaksanaan dokumen kurikulum tersebut.
b.
Pendekatan Grass Root merupakan model pengembangan
kurikulum yang dimulai dari arus bawah. Dalam prosesnya pengembangan kurikulum
ini diawali atau dimulai dari gagasan guru-guru sebagai pelaksana pendidikan di
sekolah.
1)
Kelebihan
·
Bersifat demokratis.
·
Guru harus memiliki kemampuan yang professional.
·
Guru harus terlibat penuh dalam perbaikan
kurikulum.
·
Keterlibatan langsung dalam perumusan tujuan,
pemilihan bahan, dan penentuan evaluasi.
·
Cenderung
cocok digunakan dalam pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
2)
Kekurangan
·
Muncul consensus tujuan, prinsip-prinsip, maupun
rencana-rencana di antara para guru.
Sumber
Buku:
Tim Pengembang MKDP
Kurikulum dan Pembelejaran. 2009. Kurikulum
dan Pembelajaran. Bandung: UPI.
Sumber
Internet:
ini soal2 uts ya teh?
BalasHapushemmm bisa jadi :D
BalasHapus